ONIC Esports Juara MPL! Final Super Panas Lawan RRQ
ONIC Esports – MPL ID Season 15 jadi panggung seru buat dua tim raksasa, ONIC Esports dan RRQ Hoshi. Kedua tim ini sudah tunjukkan performa luar biasa sejak babak reguler sampai playoff, saling kejar-kejaran dan buktikan siapa yang pantas jadi juara Indonesia. Final yang berlangsung sampai game ke-7 jadi bukti kalau persaingan mereka benar-benar panas dan penuh strategi jitu.
Kemenangan ONIC Esports bukan cuma soal gelar MPL ke-6 mereka, tapi juga jadi tiket emas untuk mewakili Indonesia di turnamen internasional seperti MSC dan Esports World Cup 2025. Bagi RRQ, kekalahan ini jadi pelajaran berharga yang pastinya bakal memotivasi mereka buat bangkit dan lebih kuat di musim berikutnya.
Biar lo ga ketinggalan update penting seputar MSC 2025 x EWC pantengin terus IGPlay Gaming Room yaa, karena bukan cuma update berita aja, lu juga bisa update skill & wawasan lu di IGPlay! Nah, ngomong-ngomong soal perjuangan dan strategi, yuk kita bahas gimana jalannya pertandingan final MPL Season 15 yang super panas kemarin!
Drama Game 1–6: ONIC vs RRQ

Final MPL ID Season 15 ini bener-bener suguhan seru yang bikin deg-degan dari awal sampai akhir. Dua raksasa, ONIC Esports dan RRQ Hoshi, bertarung habis-habisan di setiap game, nunjukin skill, strategi, dan mental juara mereka. Yuk, kita telusuri bagaimana serunya jalannya pertandingan dari game pertama sampai keenam yang penuh drama dan ketegangan.
Game 1: Duel Assassin yang Mendominasi, ONIC Kuasai Laga Pembuka
Game pertama langsung menyajikan duel seru antara dua assassin andalan, Kairi dari ONIC dan Sutsujin dari RRQ. Lancelot milik Kairi tampil sangat dominan, membuat Joy Sutsujin kesulitan dan memberi energi tambahan untuk seluruh skuad ONIC. RRQ yang diperkuat Rinz CS mencoba menekan Kiboy CS, tapi Raja Langit benar-benar tampil solid dengan komposisi hero Gloo, Lancelot, Vexana, Harith, dan Kalea. ONIC bermain efektif dan mampu menutup pertandingan dalam waktu 16 menit 42 detik. RRQ yang mengandalkan Terizla, Joy, Luo Yi, Moskov, dan Baxia harus mengakui keunggulan ONIC di laga pembuka. Skor langsung 1-0 untuk ONIC.
Game 2: Harmoni Individu dan Sinergi ONIC yang Sulit Dihentikan
Di game kedua, kemampuan individu dan sinergi tim ONIC makin terlihat jelas. Joy Kairi seolah ingin memberikan pelajaran kepada Sutsujin, yang sempat tampil di game pertama. Meskipun RRQ memiliki gold difference lebih besar karena pemanfaatan objective dan loss time ONIC, Kairi sukses mencuri turtle tanpa perlawanan berarti, menjadi momentum penting yang membuat ONIC menguasai gold income. Dengan formasi Baxia, Joy, Pharsa, Irithel, dan Badang, ONIC bermain nyaman dan menang dalam 14 menit 41 detik, memperlebar keunggulan jadi 2-0.
Game 3: RRQ Bangkit dan Kuasai Pertandingan

RRQ akhirnya berhasil reset mental dan strategi di game ketiga. Formasi Phoveus di exp lane, Baxia jungler, Valentina mid lane, Harith gold lane, dan Kalea roamer tampil apik dan agresif sejak menit awal. Mereka sukses menekan pergerakan overfed Kairi yang sempat jadi momok di dua game sebelumnya. RRQ juga mengamankan objective penting, membuka jalan bagi Dyrenn untuk mengakhiri pertandingan dengan cepat pada menit ke-11. Skor berubah jadi 2-1, menandakan RRQ mulai bangkit.
Game 4: Eksekusi On Point Bawa RRQ Samakan Skor
Momentum positif RRQ berlanjut di game keempat. Dengan inisiasi cepat dan eksekusi on point dari Toyy, RRQ mampu mengendalikan jalannya pertandingan. Permainan agresif dan hero dengan kemampuan kontrol area yang baik membuat mereka berhasil menekan ONIC. Hasilnya, RRQ memenangkan game ini dan menyamakan skor menjadi 2-2, memastikan grand final harus berlanjut minimal sampai game keenam.
Game 5: Strategi Pick-Off Efektif Bawa RRQ ke Match Point
Di game kelima, RRQ makin menunjukkan dominasinya. Dengan komposisi Phoveus, Joy, Yve, Granger, dan Kalea, mereka bermain cepat dan agresif, memanfaatkan damage burst dan kontrol yang solid untuk mendominasi pertarungan. Strategi pick-off mereka berjalan efektif, memaksa ONIC kehilangan beberapa anggota penting di saat krusial. Setelah perjuangan 14 menit 25 detik, RRQ menutup game dan mendapatkan match point dengan skor 2-3, hanya tinggal satu kemenangan lagi untuk mengangkat piala.
Game 6: Savero dan Wanwan Membawa ONIC Bangkit Dramatis
Game keenam jadi yang paling sengit dan terpanjang, berlangsung hingga 19 menit 41 detik. Meskipun RRQ memegang kendali awal sebagai King of Kings, ONIC perlahan-lahan merangkak balik dengan permainan sabar dan cerdas. Savero tampil luar biasa dengan hero Wanwan-nya yang lincah dan sulit disentuh, membuat RRQ kesulitan melakukan flanking ke carry ONIC. Berkat ketenangan dan koordinasi apik, ONIC berhasil mematahkan peluang RRQ untuk menutup pertandingan, memaksakan skor imbang 3-3 dan membuka peluang untuk game penentuan yang sangat dramatis.
Game 7: The Final Blow
Game penentuan di grand final MPL ID Season 15 jadi puncak ketegangan antara RRQ dan ONIC. Dari awal, ONIC langsung mengambil kendali jalannya pertandingan, terutama dari sisi gold yang mereka kuasai dengan dominan. Snowballing pun berjalan mulus, membawa mereka pada kemenangan gemilang setelah pertarungan sengit selama 13 menit 55 detik.
Dengan komposisi hero Suyou, Pharsa, Cici, Claude, dan Chou, ONIC benar-benar menunjukkan dominasi mereka. Sementara RRQ membalas dengan draft Baxia, Hayabusa, Yve, Gatotkaca, dan Granger yang agresif, usaha mereka tetap tak mampu membendung laju Landak Kuning.
ONIC Kuasai Early Game dan Lord Fight Pertama
Sejak menit awal, ONIC sudah unggul sekitar 1.500 gold saat perebutan Lord pertama di menit ke-5. Kendali mereka di early game membuat RRQ harus ekstra hati-hati, karena satu kesalahan bisa membuka peluang besar bagi ONIC.
Pada menit ke-6, Landak Kuning menggandakan keunggulan gold mereka setelah memenangkan pertarungan tim. Selisih menjadi 4 ribu gold, angka yang sangat signifikan di level ini. Tekanan ONIC makin terasa, sementara RRQ terus berusaha menjaga agar tidak terlalu jauh tertinggal.
Dominasi ONIC Terus Berlanjut Hingga Lord Kedua
Memasuki menit ke-10, ONIC sukses mendapatkan Lord pertama yang semakin memperkuat posisi mereka. RRQ pun harus mundur dan fokus menjaga wilayahnya, tidak mampu lagi keluar menyerang seperti sebelumnya.
Statistik menit ke-12 menunjukkan keunggulan ONIC sudah mencapai 10 ribu gold, angka yang hampir tidak terkejar dalam waktu singkat. Tidak hanya unggul gold, ONIC juga memanfaatkan situasi untuk menghabiskan monsters di jungle RRQ, mempersempit ruang gerak lawan.
Penutupan Spektakuler dan Gelar Juara MPL ID Season 15

Puncak dominasi ONIC terlihat saat perebutan Lord kedua pada menit ke-13, yang mereka raih dengan mudah tanpa perlawanan berarti. Dengan kekuatan Lord, ONIC melancarkan serangan terakhir yang menghancurkan base RRQ hanya dalam satu menit berikutnya.
Pertandingan berakhir di menit ke-14 dengan ONIC keluar sebagai juara MPL ID Season 15. Kegigihan dan eksekusi sempurna para pemain Landak Kuning membawa mereka mengangkat trofi MPL untuk ketujuh kalinya, sebuah rekor yang luar biasa.
Sementara itu, RRQ harus rela menjadi runner-up untuk dua musim beruntun, meskipun mereka telah memberikan perlawanan sengit sampai detik terakhir.
Onic Sanz – Finals MVP MPL ID Season 15
Perjalanan ONIC jadi juara tentu nggak lepas dari kontribusi luar biasa dari sang midlaner, Gilang “Sanz” yang resmi dinobatkan sebagai Finals MVP MPL ID Season 15. Bermain dengan Pharsa di game penentuan, Sanz jadi komposer yang mengatur tempo dan ritme ONIC sepanjang pertandingan.
Dari positioning, rotasi, sampai damage output, Sanz selalu hadir di momen penting. Dia bukan cuma main aman, tapi juga jadi tulang punggung teamfight dengan Feathered Air Strike yang sering bikin RRQ harus berpikir dua kali buat masuk war.

Ini bukan kali pertama Sanz dapat MVP, tapi performanya kali ini benar-benar menunjukan kedewasaan dan stabilitas yang bikin ONIC tetap tenang di tengah tekanan. Finals MVP ini jadi bukti konkret kalau Sanz adalah salah satu midlaner terbaik yang pernah dimiliki scene MLBB Indonesia.
Gimana menurut kamu Grand Final MPL ID S15 kali ini?
Kemenangan ONIC Esports di final MPL ID Season 15 ini bukan cuma soal trofi atau rekor gelar ke-7 mereka, tapi juga bukti kalau kerja keras, disiplin, dan chemistry tim bisa jadi kunci utama buat menaklukkan panggung tertinggi Mobile Legends Indonesia. Pertarungan panas lawan RRQ Hoshi di grand final jadi salah satu seri terbaik sepanjang sejarah MPL! Penuh strategi, momen tak terduga, dan permainan kelas dunia.
Tapi perjalanan belum selesai, bro! ONIC sekarang punya misi lebih besar di MSC 2025 dan Esports World Cup, dan pastinya kita semua bakal dukung terus perjuangan mereka. Buat lo yang gak mau ketinggalan update soal MSC 2025 x EWC, langsung aja pantengin terus IGPlay dan IGPlay Gaming Room. Selain dapet info turnamen, lo juga bisa upgrade skill dan pengetahuan MLBB lo bareng komunitas yang solid banget!
Sampai jumpa di turnamen selanjutnya, dan jangan lupa: di dunia esports, setiap match adalah cerita. Dan ONIC baru aja nulis babak epik yang susah dilupain!