Kalau offseason biasanya cuma rame soal rumor, kali ini LCK kedatangan gempa 8.0 skala “Twitter meltdown”. Yes, Lee “Gumayusi” Min-hyeong resmi meninggalkan T1.
Pengumuman ini hadir lewat video perpisahan penuh emosi yang vibes-nya kayak ending anime musim pertama, bikin fans nangis sekaligus bingung dan postingan resmi T1 yang bikin trending satu Korea.
Bukan sekadar transfer biasa, ini adalah momentum paling besar, paling noise, dan paling gila di offseason LCK 2025.
Bahkan impact-nya hampir setara kejutan saat Zeus keluar musim lalu. Kalau T1 itu Avengers, Gumayusi adalah Iron Man. Pas hilang satu, seluruh timeline langsung chaos.
Dan sekarang? Era line-up legendaris ZOFGK resmi selesai.
Tujuh Tahun Perjalanan: Dari Rookie Rotasi ke ADC Paling Ditakuti Dunia

Gumayusi gabung sistem T1 sejak 2018. Banyak yang lupa, perjalanan awalnya nggak instan. Dia bukan “starter OP” sejak hari pertama.
Di 2020, dia masih jadi pemain rotasi bersama Teddy kayak karakter support yang sebenarnya punya hidden power tapi belum dikasih arc utama.
Tapi semua berubah di 2021. T1 akhirnya memberikan slot starting ADC sepenuhnya ke Gumayusi.
Dan seperti yang kita tahu, keputusan itu terbukti jadi salah satu langkah paling tepat dalam sejarah organisasi esports modern.
Prestasi Gumayusi? Gila-gilaan. Cek sendiri:
- 🏆 LCK Spring Champion 2022
- 🥈 MSI & Worlds Finalist 2022
- 🥈 Double LCK Finalist + Worlds Champion 2023
- 🥈 LCK Spring Finalist + Worlds Champion 2024
- 🥈 MSI Finalist + Worlds Champion 2025
- 🌟 Finals MVP Worlds 2025
Tiga gelar Worlds back-to-back-to-back?
Ini bukan pemain biasa ini AD Carry dengan stat final boss. Salah satu yang paling mekanikal, paling stabil, dan punya presensi panggung yang nggak semua manusia punya.
Banyak analis bilang, T1 nggak bakal punya “dinasti baru” tanpa tulisan tangan Gumayusi di setiap trofinya.
Musim 2025: Dari Dibangku Cadangkan Jadi Redemption Arc Terbesar LCK

Puncak karier Gumayusi datang di waktu yang aneh tahun yang dia mulai dengan… dipinggirkan.
Iya, lo nggak salah baca.
Di awal musim 2025, Gumayusi dicadangkan dan digantikan Smash dari akademi.
Publik langsung heboh:
“Internal conflict?”
“Drop in form?”
“Drama manajemen?”
Media Korea ngeluarin laporan bahwa CEO T1, Joe Marsh, sampai turun tangan karena situasi makin ruwet. Dan setelah itu, Gumayusi kembali ke roster utama.
Apa yang terjadi setelah comeback itu?
Satu kata: DEWA.
Performanya meledak, konsisten, dan clutch di momen krusial.
Dan highlight-nya tentu saja: Gumayusi jadi Finals MVP Worlds 2025.
Dari bangku cadangan ke panggung final dunia dalam satu tahun bahkan anime shonen pun jarang berani nulis timeline segila ini.
Berakhirnya Duo Bot Lane Tersadis: Gumayusi x Keria
Bagi komunitas LoL, kepergian Gumayusi bukan cuma soal T1 kehilangan ADC mekanikal.
Ini adalah akhir dari duo bot lane paling OP dalam sejarah:
🔥 “Gu-Ke Duo”
Chemistry, kreativitas, rotasi, outplay 2v3 duo ini punya semua.
Mereka bukan sekadar duo lane; mereka adalah identitas T1 modern.
Gumayusi agresif, Keria jenius, hasilnya: bot lane yang literally bisa “menang tanpa harus menang lane”. Fans bahkan bilang:
“Kalo duo ini masih bareng, T1 nggak pernah bener-bener kalah.”
Dan sekarang? Era Gu-Ke officially tamat.
Masa Depan T1: Siapa Pengganti Gumayusi?
LCK offseason mendadak berubah jadi Hunger Games.
Kenapa?
Karena slot ADC T1 kosong. Dan itu bukan slot sembarangan ini kursi yang sebelumnya ditempati pemain terbaik dunia.
Struktur kontrak T1 saat ini:
- Faker – 2029
- Oner – 2026
- Keria – 2026
- Doran – TBD (hampir habis kontrak)
Artinya, T1 punya core stabil tapi mereka tetap butuh ADC bermental juara, skill eksplosif, dan kompatibel sama Keria.
Susah?
Banget.
Banyak rumor keluar, tapi belum ada yang solid. Dan seperti biasa, organisasi sebesar T1 biasanya diam dulu, baru nge-drop pengumuman kayak “boss fight baru”.
Petualangan Baru Sang Juara: Kemana Gumayusi Pergi?
Di video perpisahannya, Gumayusi bilang dia akan “memulai babak baru untuk membuktikan diri lagi.”
Dan seperti biasa, rumor udah lari duluan:
Kemungkinan besar:
- Tetap di LCK – banyak tim yang rela buang separuh roster demi dapat dia.
- Ke LPL – liga yang terkenal punya budget sekelas film Hollywood.
- Wildcard kaya atau liga barat – opsi paling liar, tapi justru itu yang bikin seru.
Satu hal pasti:
Dimana pun Gumayusi main tahun depan, seluruh dunia bakal ngeliatin.
Penutup
Kepergian Gumayusi dari T1 bukan cuma “transfer biasa”. Ini adalah akhir era, awal chapter baru, dan mungkin titik balik LCK 2025.
Apa pun keputusan Gumayusi selanjutnya, kita lagi menyaksikan salah satu storyline paling besar di sejarah esports.
Oh iya, jangan lupa stream turnamen favorit kalian di Website IGPLAY Official biar nggak ketinggalan drama kompetitif internasional.
Kalau artikel ini ngebantu atau bikin lo makin hype sama offseason, jangan lupa share dan tinggalin komentar ya!